Kepanduan merupakan Gerakan edukasi diri bagi kaum muda yang bersifat progresif. Dengan merujuk pada pendekatan pendidikan Kepanduan, masing-masing individu dilahirkan dengan potensi unik yang dapat dikembangkan melalui arah yang konstruktif. Menjadikan potensi ini sesuatu yang nyata melibatkan pengembangan kapasitas seseorang secara menyeluruh – fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Hal ini dilakukan dengan menghadirkan suatu lingkungan belajar yang suportif dan terorgansir yang merangsang serta menantang tiap anggota muda sepanjang tahun-tahun tumbuh kembang mereka.
Bagian penting dari pengalaman ber-Kepanduan terletak apda Program Pembinaan Anggota Muda. Program Pembinaan Anggota Muda dalam Kepanduan tidak hanya merujuk pada pelaksanaan kegiatan, melainkan juga bagaimana dan mengapa hal tersebut dilakukan. Secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan tersebut dipandang sebagai suatu media alih-alih tujuan, dan kegiatan-kegiatan tersebut membuka kesempatan bagi masing-masing individu guna mengembangkan kemampuan, perilaku serta memperoleh pengetahuan. Anggota Muda merupakan pemain utama dalam proses pendidikan non-formal yang juga membutuhkan dukungan yang cukup dari para Anggota Dewasa, yang biasanya diberikan oleh para anggota dewasa sukarela.
Kepanduan juga dicirikan oleh fakta bahwa gerakan ini terbuka untuk semua, bersifat sukarela, non-politis, mandiri dan relevan terhadap kaum muda masa kini. Melalui Program Pembinaan Anggota Muda, para Pandu menjadi anggota masyarakat yang aktif dan belajar guna menjadi pemimpin bagi diri mereka sendiri dan orang lain, seraya bersenang-senang dalam waktu yang bersamaan, karena – menurut Lady Olave Baden-Powell – “Apabila hal tersebut tidak menyenangkan, berarti itu bukan Kepanduan.”